Saya seorang dengan watak sanguinis dan melankolis, ada beberapa orang yang tahu. Jika sanguinis dan melankolis adalah dua kepribadian yang sanagt bertolak belakang. Dimana, ada saat kau berpikiran untuk bersenang-senang, sedangkan otak lain tidak mengizinkannya.
Satu yang sama tentang otakku, yaitu aku mempunyai mood yang mudah naik turun. Aku bukan orang yang menyuramkan, jika kau melihatku. Dan aku selalu bersemangat jika senin datang. Banyak hal yang kutunggu ketika rutinitas dan segalanya kembali semula, karena aku yakin,
SETIAP HARINYA, ADA SELALU KEJADIAN YANG BERBEDA. Entah seperti apa, jika kau juga naik angkutan umum dan mengeluh tentang segala kesalahan si supir dan traffic jam jakarta, toh nikamti saja, minum air putih, tersenyum, lihat sekelilingmu, dan kau bisa berkata
"aku lah orang yang bersyukur lebih banyak dan lebih segar daripada orang-orang disini". Satu mood bisa mempengaruhi lingkungan, aku percaya itu. Ketika kau menemukan teman seperjalananmu duduk diam dan bertekuk mukanya, satu hal yang akan kau langsung lakukan adalah diam dan cemberut.Jadi, awal harimu dengan semangat adalah kata-kata ajaib untukku. Kau pergi dengan semangat ke tempat tujuanmu, dan sewaktu sampai dengan segala kemacetan dan sebagainya, tempat itu menjadi sangat menyenangkan, itu, tempat itu adalah tujuanmu.
Kembali ke watakku, satu hal yang suka sekali aku lupakan adalah Nama. Pernah oh bahkan sering aku bertemu dengan teman di kampus, dia menyapaku dan aku lupa namanya, sehingga aku hanya memanggilnya dengan"hai..". Itu menyulitkanku. sungguh, sampai saat ini, ada beberapa orang yang aku lupa namanya tapi kami sering bertegur sapa. Hahaha.Maaf yaaaaa -______-
Aku suka sekali dipuji dan menjadi ambisius, dan disini pula otak melankolisku bekerja. Aku sulit melupakan suatu kejadian yang membuatku tidak percaya diri dan itu sangat memalukan. Yang lebih banyak kuingat adalah kejadian sewaktu SD. Aku tidak menyukainya,tapi setelah aku membaca buku karya Florence tentang
Memahami kepribadian, aku bertekad untuk menuliskan dan mengatasinya dengan caraku sendiri. Mungkin mudah mengatakannya, tapi, tidak salah untuk berusaha. Pernah aku takut jika kepribadian ini, semakin aku kenal, semakin aku sulit untuk mengatasinya. Tapi, mereka melengkapi. Melankolisku, mengatakan aku harus bekerja sesuai rencana, apalagi aku orang yang menyukai kejutan. Dan sanguinisku membantu watak melankolisku, untuk mengalahkan masa lalu dan menatap masa depan.
Inilah aku, bagaimana denganmu?